Anime Review: Working!!
Berjumpa lagi dalam
edisi anime review. Kali ini aku akan membahas anime yang berjudul “Working!!” atau judul lainnya “Wagnaria!!” (kalau versi fanpagenya di
Facebook sih gitu). Mungkin masuk akal sih kalau halaman fanpagenya namanya
itu, soalnya anime ini bercerita seputar sebuah restoran keluarga bernama
Wagnaria. Oh iya, kalau season 2-nya sebenarnya berjudul “Working’!!”.
Awal cerita, Wagnaria
ramai sekali pengunjung dan mereka sedang kekurangan pekerja, sehingga manajer
Wagnaria, Kyōko Shirafuji, meminta Popura Taneshima untuk mencari pegawai
baru. Popura pun mencoba untuk menawarkan pekerjaan itu kepada teman-teman
sekelasnya, namun tidak ada yang mau. Kemudian dia juga sampai turun ke jalan
untuk mencari pegawai baru, namun karena tubuhnya yang kecil seperti anak SD,
membuat orang-orang tidak ada yang memperhatikannya.
Hingga bertemulah dia
dengan Sōta Takanashi. Pertemuan
pertama mereka penuh dengan salah paham; Sōta mengira kalau Popura adalah anak
berumur 12 yang tersesat, padahal sebenarnya Popura adalah seniornya karena 1
tahun lebih tua dari dia (Sōta berumur 16 tahun). Saat Popura menunjukkan kartu
pelajarnya bahwa Sōta menyadari semuanya. Sōta benar-benar menyukai Popura,
karena dia sangat menyukai hal-hal yang kecil dan menyebut dirinya minicon
(karena dia menolak dibilang lolicon), tanpa pikir panjang, dia pun menerima
pekerjaan itu.
Hari pertama bekerja, Sōta
dikenalkan dengan seluruh pekerja di Wagnaria. Yang pertama adalah manajer
Wagnaria, Kyōko Shirafuji, seorang
manajer yang tidak bekerja dan kerjaannya cuma makan gratisan, dia adalah
mantan preman. Kemudian ada Jun Satō,
koki utama di Wagnaria, seorang pria berambut yang memiliki penampilan seperti
Sanji di anime One Piece. Sōta awalnya berpikir kalau Satō adalah seorang yang
kurang baik karena penampilannya dan pembawaannya yang dingin dan pendiam,
padahal sebenarnya dia adalah orang yang baik. Kemudian ada Hiroomi Sōma, pria berambut biru yang
sangat murah senyum dan terkesan ramah, padahal sebenarnya seorang yang licik
dan suka memanfaatkan kelemahan orang lain. Haha Juga ada Yachiyo Todoroki, seorang gadis cantik berambut pirang yang suka
membawa katana, karena keluarganya adalah seorang ahli besi secara turun
temurun dan pedang adalah kebanggaan keluarganya. Yachiyo adalah wanita yang
ramah dan murah senyum, namun orang-orang selalu takut saat melihat katana yang
selalu dibawanya. Dan ada juga pemiliki dari Wagnaria, seorang pria paruh baya
bernama Hyōgo Otoo. Pak Otoo ini sangatlah baik dan jarang berada di Wagnaria
karena selalu bepergian untuk mencari istrinya yang hilang. Setiap dia kembali,
dia akan membawa oleh-oleh untuk Kyōko. Oh iya, tentu saja ada Popura Taneshima, seorang pegawai yang
memiliki tubuh paling kecil dan sikapnya juga terkadang seperti anak kecil.
Tapi dia begitu sensitif jika ada yang menyinggung tentang tubuh kecilnya.
Inami |
Konflik awal di
Wagnaria pun terjadi saat Sōta bertemu secara tidak sengaja dengan Mahiru Inami, seorang gadis manis yang
mengidap penyakit androphobia (fobia sama laki-laki). Karena penyakitnya itu,
Mahiru tidak bisa dekat dengan laki-laki dan setiap dekat, dengan spontan dia
akan memukulnya dengan sekuat tenaga, maksudku benar-benar kuat, dan Sōta
merasakan itu saat tidak sengaja berpapasan di tempat kerja. Kyōko ternyata
lupa untuk mengatur jadwal shift Inami yang padahal seharusnya tidak bersamaan
dengan laki-laki. Awalnya Sōta begitu tertekan dengan itu tapi kemudian dia
memutuskan untuk membantu Inami untuk menghilangkan androphobia-nya.
Kemudian nanti juga ada
tokoh-tokoh baru, salah satunya adalah seorang karyawan baru yang mengaku
bernama Aoi Yamada dan dia mengaku
umurnya 16 tahun. Dia menjadi karyawan di Wagnaria setelah ditemukan pak Otoo
sedang mengaku tersesat dan amnesia, kemudian karena tidak punya tempat tinggal
sehingga diperbolehkan untuk tinggal di Wagnaria. Sampai akhir cerita, latar
belakang Aoi benar-benar tidak terlalu dijelaskan, hanya saja nanti akan ada
muncul kakaknya di season 2 bernama Kirio
Yamada yang nanti secara tidak sengaja bertemu dan jatuh cinta kepada
Inami. Dari sepanjang cerita nampak secara tersirat sih kalau Aoi sebanarnya
anak orang kaya dan sedang kabur dari rumah. Juga ada tokoh misterius dan
jarang diceritakan bernama Maya Matsumoto.
Dia adalah seorang karyawan Wagnaria berumur 18 tahun yang merasa paling normal
dan perfeksionis, sehingga tidak ingin begitu bergaul dengan pegawai Wagnaria
lain dan tertular tidak normal. Tapi karena sikap perfeksionisnya itu yang
membuatnya aneh.
Selain bercerita
tantang Wagnaria, anime ini juga menceritakan kehidupan Sōta di tangah 4
saudara perempuannya. Mereka berlima tinggal bersama, ibunya jarang pulang
karena sibuk bekerja. 4 saudarinya itu antara lain: Kazue (kakak pertama),
Izumi (kakak kedua), Kozue (kakak ketiga), dan Nazuna (adik). Yang paling
banyak diceritakan sih Nazuna, karena dia terkadang juga datang ke Wagnaria
untuk bekerja. Nazuna masih SD (12 tahun) dan tinggi badannya sudah menyamai Sōta.
Di sini kita bisa melihat contoh baik yang diberikan Nazuna, tentang bagaimana
menjadi seorang gadis bertubuh tinggi. Hehe Dia tinggi karena rajin minum susu,
itu rahasianya. Jadi bagi kalian para wanita yang ingin punya tubuh tinggi
seperti Nazuna, harus rajin minum susu (disarankan susu murni).
Saat Sōta pura-pura kakak-adikan sama Popura |
Menurutku ini adalah
anime terkocak yang aku saksikan bulan April ini. Awalnya aku enggan untuk
menyaksikannya karena saat membaca sinopsis singkatnya, anime ini nampak
membosankan. Tapi sekarang aku dapat pelajaran kalau “jangan menilai anime dari
sinopsisnya”. Wagnaria benar-benar berisi orang-orang gila. Hahaha Pokoknya
sakit perut nontonnya, apalagi season 2-nya. (≧∇≦)/
Selain cerita
kocaknya, juga ada kisah cinta manis di anime ini, meskipun manajer Kyōko
malarang antar karyawan untuk jatuh cinta. Kisah cinta yang menurutku paling so
sweet adalah kisah cintanya Satō sama Yachiyo. Mereka sama-sama saling suka
sebenarnya, namun terkadang Yachiyo kurang peka dan malah lebih banyak
memanjakan Kyōko yang sudah dikenalnya semenjak SD (saat itu Kyōko sudah SMA).
Satō terkadang juga merasa frustasi dan kesal karena itu dan malah melampiaskan
semuanya dengan menjahili Popura atau Aoi. Juga ada kisah cinta antara Sōta dan
Inami. Inami jatuh cinta dengan Sōta setelah Sōta membelanya di depan ayahnya.
Kisah cinta ini juga lucu banget mengingat Inami adalah seorang yang kikuk
dengan laki-laki. Pada akhirnya androphobia-nya mulai membaik dan mereka berdua
pun menjadi lebih dekat. Tapi Sōta terus berusaha meyakinkan kalau dirinya cuma
menyukai sesuatu yang kecil dan tidak tertarik untuk jatuh cinta dengan Inami.
Anime ini mantap
banget pokoknya. Aku suka banget soalnya ceritanya tidak membosankan, karena
cukup unik latarnya. Biasanya aku menyaksikan anime yang berlatarkan sekolah
(untuk anime cerita non-fiksi), tapi ini berlatarkan tempat kerja, keren.
Soundtracknya juga
bagus-bagus. Semuanya dinyanyikan oleh pengisi suara dari anime ini sendiri.
Ini juga sisi unik yang aku suka banget!
Yap, kesimpulannya,
aku memberikan dua jempol untuk anime ini, the best of April! Meskipun
endingnya kurang memuaskan, aku berharap sih nanti ada OVA-nya gitu, kalau gak
ada movie atau season 3-nya. Semoga saja. Hehe
Sekian untuk anime
review kali ini, lebih dan kurangnya saya mohon maaf. Semoga bermanfaat.
Ini aku punya beberapa screenshotnya..
Ini paling lebai dah. XD (Daisy itu nama boneka milik Aoi yang secara tidak sengaja dipukul Inami) |
Intimidasi Nazuna terhadap Popura dan Aoi |
kesabaran Satō yang habis kepada Yachiyo juga dilampiaskan kepada Popura |
0 Response to "Anime Review: Working!!"
Posting Komentar