Me x Parkiran
Setiap orang tentunya mempunyai tempat yang mengerikan, maksudku seperti mengerikannya phobia gitu. Seperti ada orang yang takut dengan ruangan sempit, takut dengan kuburan, takut tempat tinggi, takut dengan rumah mantan eh. Tapi bagiku, salah satu tempat yang menyeramkan di bumi adalah parkiran. Iya, parkiran. Bagiku parkiran itu seperti lautan penuh rasa malu. Semakin luas suatu area parkir, di mataku semakin dalam luatan yang harus aku lalui.
Banyak kejadian dimana aku harus tertunduk malu di parkiran, juga kejadian di mana aku merasakan sekujur tubuh dingin bak bertemu malaikat maut. Seperti saat aku datang ke kampus untuk pertama kali, datang ke sekolah untuk pertama kali, datang ke tempat mertua untuk pertama kali, dan tempat parkir menjadi saksi di mana aku mulai meneteskan keringat dingin nan tipis di dalam pakaian berlapisku. Ya, parkiran itu saksi dari sekian banyak pengalaman pertamaku di hidup ini.
Parkiran juga tempat aku banyak kehilangan; kunci motor, karcis parkir, uang receh (padahal ketinggalan di rumah), sarung tangan balap, helm dan barang berharga lain yang tidak ingin aku sebutkan semua karena aku juga sebenarnya lupa. Momen di mana aku bertanya dengan penuh was-was kepada satpam penjaga tempat parkir, "pak, ada liat kunci motor saya gak? warna gantungan kuncinya warna pink, pak". Aku ingat waktu itu wajah pak satpam terlihat tetap datar dengan kumis yang mulai bergetar mengusirku pergi untuk mencari sendiri.
Parkiran juga tempat di mana aku terkadang harus melawan hati dan melakukan sesuatu yang absolutely bertentangan dengan apa yang aku rasakan, yaitu bayar jukir. Ya Allah, parkir gak sampai semenit udah bayar 2 rebu. Sungguh tega kau, Kir (red. Jukir), gak ikhlas aku dunia akherat. Atau momen saat aku lupa membawa uang kecil dan ternyata jukir punya angsulan, melihat duitnya bahkan lebih banyak daripada duit yang ada di dompetku selama sebulan.
Parkiran adalah tempat yang kurang ramah untuk orang pelupa sepertiku. Aku pernah berdiri terdiam di bawah terik matahari hampir 30 menit setelah pulang kuliah hanya untuk mengingat di mana aku memarkir motorku. Sayangnya motorku bukanlah mobil mewah yang jika lupa taruh tinggal pencet kunci dah bunyi sendiri tuh mobil. Motorku mah apa, bunyi kalau udah di-starter doang sama kalau lagi jatoh. Ada juga saat parkiran begitu mempermalukanku di depan orang-orang seluruh dunia (yang kebetulan diwakilkan oleh 3 orang yang melihatku waktu itu) aku beberapa kali melewatkan motorku sendiri dan kemudian pura-pura balik ke kelas padahal malu aja jalan mutar balik untuk mengambil motorku yang sudah aku lewati beberapa kali.
Itu aja deh cerita tentangku dan parkiran, tempat yang mengerikan. Sebelum menjadi bahasan yang terlalu dalam sebaiknya aku hentikan saja. Sampai jumpa lagi deh. Bye.
Hush, dah habis tulisannya, pergi dah. Hus hus.
0 Response to "Me x Parkiran"
Posting Komentar