Anime Review : Araburu Kisetsu no Otome-domo yo
Saatnya kita kembali lagi ke anime review! Setelah cukup
lama tidak menulis review lagi, sampai akhirnya aku menemukan anime satu ini
yang menurutku cukup menarik, karena mengangkat satu tema yang masih cukup tabu
(khususnya di Indonesia), tentang edukasi seks, membalutnya dengan cerita yang
menarik dan lucu namun tetap penuh makna. Gambaran proses pendewasaan;
perubahan dari seorang yang begitu polos sampai jadi tahu tentang seks.
Animenya berjudul Araburu Kisetsu no Otome-domo yo. (荒ぶる季節の乙女どもよ。).
Diproduksi oleh studio Lay-duce, studio yang juga membuat anime Magi dan Itsudatte
Bokura no Koi wa 10 cm Datta. Ditulis sama ibu Mari Okada, yang juga merupakan
penulis salah satu anime favorit sepanjang masa-ku, True Tears, serta anime
super sedih, Anohana. Jadi tidak heran cerita anime ini profesional karena
ditangani oleh orang yang tepat. Diangkat dari manga yang diilustrasikan oleh
Nao Emoto. Secara total anime ini punya 12 episode dan baru rampung beberapa
hari lalu, jadi masih segar nih, maka dari itu sebelum aku lupa, jadi langsung
tulis saja review-nya.
Bercerita tentang gadis SMA bernama Kazusa Onodera, seorang
gadis yang masih begitu polos, menemukan dirinya jadi begitu berubah setelah
melihat langsung teman dan cinta masa kecilnya, Izumi Norimoto, yang sedang...
ehem, onani saat Kazusa tidak sengaja masuk ke dalam kamarnya. Semenjak hari
itu pemikiran Kazusa tentang teman masa kecilnya dan semua pria di dunia pun
berubah. Kejadian itu benar-benar menghantui pikirannya dan otaknya berkerja
keras untuk bisa memahami situasi tersebut.
Kazusa bergabung dengan klub sastra di sekolahnya yang
kemudian menjadi tempatnya untuk bertukar pikiran seputar pria dan seks bersama
anggota klub sastra lainnya yang semua anggotanya perempuan. Di klub sastra dia
bersama dengan teman masa kecilnya juga, Momoko Sudo, yang juga merupakan
sahabat terdekatnya. Kemudian ada ketua klub, Rika Sonezaki, anak kelas 3 SMA,
anggota klub yang paling tertua dan yang paling anti dengan lelaki berserta
semua hal menjijikan soal seks. Selanjutnya Hitoha Hongo, anak kelas 2 SMA,
anggota klub sastra yang beneran seorang penulis dan menerbitkan sebuah karya,
mendapati dirinya terkendala saat menulis seputar cerita seks. Terakhir, Niina
Sugawara, anggota klub sastra yang paling cantik dan punya masa lalu yang kelam
karena pernah menjadi korban pelecehan karena pesonanya.
Kelima anggota klub sastra ini kemudian mendapati diri
mereka struggling dengan masalah seks ini, sesuatu hal yang masih begitu baru
dan tabu untuk mereka. Rasa misterius yang masih belum mereka ketahui. Menjadi
rumit untuk membedakan antara cinta atau hanya sekedar nafsu belaka. Meski
mencoba menghindar, namun kehidupan dan dorongan hormon mereka tidak bisa
menjauhkan mereka dari masalah seks ini dan mencoba mencari definisi yang tepat
untuk itu.
Pertama kali menyaksikan anime ini, episode awal-awal, aku
pikir anime ini hanya akan menjadi anime mesum seperti biasa. Namun setelah
menyaksikan lebih dalam, ternyata bukan hanya tentang itu, tapi makna yang bisa
diambil dari semua itu. Meskipun ceritanya terkadang mengarah ke hal-hal berbau
mesum, tapi faktanya sepanjang musim anime ini tidak ada menampilkan adegan
seks yang sungguhan kaya anime rusak lainnya. Mencoba berpikir lebih terbuka
saat menyaksikan anime ini dan aku dapatkan bahwa anime ini bagus sebagai
edukasi seks bagi seorang remaja putri dan mungkin putra juga. Karena di sini
juga ada dari sudut pandang Izumi. Kita jadi bisa mengetahui jawaban dari
beberapa pertanyaan yang sering diajukan anak-anak baru puber, dan aku merasa
aku juga pernah menanyakan itu saat masih muda dulu.
Banyak pelajaran penting yang bisa diambil dari anime ini,
seperti bagaimana kita memisahkan antara cinta dan nafsu yang sebenarnya berada
di tempat berbeda namun berdampingan. Kalau cinta belum tentu nafsu, dan kalau
nafsu belum tentu cinta. Itu salah satu pelajaran yang bisa diambil dari
hubungan Kazusa dan Izumi di mana Izumi juga tertarik secara seksual terhadap
Niina. Anime ini juga membimbing bagaimana untuk menyikapi dorongan seksual di
dalam diri. Keinginan seksual itu sifatnya manusiawi, dan pria yang baik adalah
yang bisa menghargai wanita dengan tubuhnya, bukan hanya mengikuti hawa nafsu
saja.
Pelajaran lain yang bisa diambil tentang bagaimana kehidupan
orang yang berfisik sempurna seperti Niina yang ternyata tidak semudah
kelihatannya. Meskipun banyak wanita yang iri dengannya, namun kenyataan pesona
itu juga merupakan kutukan baginya. Dari kecil Niina sudah sering mendapatkan
perlakuan tidak menyenangkan dari banyak pria yang punya dorongan seksual
setelah melihat betapa sempurnanya fisik Niina. Bahkan sampai Momoko berpikir
tertarik secara seksual kepada Niina. Di sini juga bisa diambil tentang
bagaimana menyikapi rasa suka terhadap sesama jenis yang bisa saja disalah
artikan dan dijadikan alasan untuk hubungan sesama jenis.
Jadi untuk kalian yang masih punya pertanyaan-pertanyaan
seputar cinta dan seksualitas, bisa deh belajar dari anime ini. Tapi bukan
tentang praktek seks itu sendiri sih, tapi bagaimana memahami dan membedakan
antara cinta dan nafsu. Dari anime ini juga aku sebagai lelaki jadi belajar
tentang menghargai perempuan dan tidak menjadikannya sekedar objek pelampiasan
nafsu, namun juga selalu ada pilihan untuk lebih menghargai.
Secara penampilan anime ini ciamik, enak untuk dinikmati.
Balutan cerita yang begitu ringan dan lucu, juga menjadikan anime ini menghibur
dan mendidik di saat bersamaan. Jangan terlalu fokus dengan hal mesumnya, dan
cobalah untuk menangkap makna yang coba ingin disampaikan penulisnya. Aku
berpikir anime ini lebih mengajarkan cara menghadapi wanita mungkin karena
penulisnya seorang wanita kali ya.
Dengan menyajikan sudut pandang yang luas, kita jadi bisa
memilih sudut pandang mana yang paling mendekati dengan sudut pandang kita atau
mendekati masalah yang sedang kita alami, jadi semacam emotionally related
gitu. Animenya jadi tidak monoton dan membosankan, anime ini penuh warna sekali
dan semakin seru semakin harinya. Klimaksnya benar-benar mantep. Endingnya pun
tidak mengecewakan, jadi aku bisa pastikan kalian tidak akan menyesal
menyaksikan anime satu ini.
Soundtrack yang dipakai di anime ini pun enak untuk
didengarkan. Tipikal HoneyWorks banget sih, selalu menyajikan musik-musik yang
enak untuk didengarkan.
Kesimpulannya anime ini layak untuk kalian saksikan jika
yang kalian inginkan adalah anime yang menghibur serta mengedukasi. Tidak rugi
sih menurutku menyaksikan anime ini, selain ceritanya seru, pelajaran yang aku
dapatkan juga berkesan sekali.
Demikian dulu untuk anime review kali ini. Kalau kalian ada
tau anime yang seru dan serupa seperti ini, komen di bawah ya, atau mungkin
kalian punya pandangan berbeda tentang anime ini. Terima kasih sudah membaca.
Cheerio!
So..so.... Awalnya gua gagal nangkep nilai2 edukasi di anime ini sampai dengan eps 10.... Berasa depres bgt gua nontonnya.. mungkin karena gua orgnya baperan lol😅... Apalagi klo ngomongin si Niina, ad perasaaan gk enak dan benci (mungkin lebih tepatnya kurang suka) dgn Chara satu ini... Walapun gk sepenuhnya juga salah dia knp Chara dia jdi sepeti itu.. mengingat masa kecil dia dgn Saegusa sensei😑... Melihat bagaimana dia memperlakukan org lain maupun dirinya sendiri... Seperti nggk ngehargai dirinya dan org lain (apalagi perlakuan dia saat di kereta kpd Izumi, maupun saat dgn Saegusa sensei... entah knp gua sebagai cowok pun tersinggung😅 )... tpi setelah gua selesai nonton smpai dgn eps terakhir... Gua baru sadar... Mereka ini.... Lebih tepatnya "muda-mudi" ini masih dalam masa mencari jati diri, masih dlm masa puber.... masa labil2 nya dimana klo di anologikan mereka itu seperti kampas putih yg bisa diwarnai dgn warna apa saja.... Dan seprti yg admin tulis... Gua jdi tersadar betapa pentingnya membedakan yg mana cinta dan nafsu.. karena klo di pikir2 dua hal ini agak rancu... hampir sama namun berbeda, dan juga yg terpenting bagaiman untk menghargai sesama terlebih lgi wanita... Gua sbgai cowok juga kadang bisa hilaf saat melihat cewek cantik dan seksi... Bakal mikir yg aneh2 lah pokoknya 😅... karna itu manusiawi... "Wanita itu indah"...jdi gua pikir... Bagaimana kita sbgai cowok mapun cewek bisa kontrol diri, bisa menghargai satu sama lain, serta juga 2
BalasHapustdk merendahkan martabat satu sama lain....yaah... Gk ad penyesalan sama sekali setelah nonton anime ini... Walapun agak sedikit telat 😁😁😁
Halo, samaan nih pendapatnya dengan aku. Aku baru selesai nih nontonnya. Dan bener sampe 1-2 episode sebelum ending aku juga agak gak suka sama karakter niina ini yang dari awalnya b aja kok berubah drastis. Nah tapi bener yang dikatain mimin juga sedang masa2 labil. Emang dapet si pelajaran nya buat ngehargain cewek, kalo cinta jangan ngerusak tubuh cewek. Nice betapa pentingnya membedakan nafsu birahi dan cinta.
Hapussungguh pembahasan yang mendetail dari sudut pandang yang lain. terima kasih semua. tapi anime ini memang menggambarkan masa pencarian jati diri banget, jadi bisa menjadi salah satu bimbingan untuk menjadi "dewasa".
Hapusyes setuju bgt sama review nya. karna jujur aku gak sengaja nemu ini di explore ig. ku kira ini tentang comedy romance trus pas aku liat lgsg anime nya eh ternyata mengarah ke pembahasan sex. so literally sedikit kaget, tp krn penasaran aku tamatin lgsg semalem dan ya bagus bgt. kita jadi bisa liat sudut pandang sex dr cewe maupun cowo. mantaap dah educationnya dapet bgt
BalasHapussepakat!
Hapus