Tsurune: Keindahan Seni Panahan Jepang - Anime Review
Halo semua, kembali lagi ke sesi anime review setelah sekian lama ya. Aku selalu menuliskan ini di awal dari hampir setiap tulisanku akhir-akhir ini, jadi rasanya agak basi juga. Jadi aku akan pastikan kalau ini (mungkin) yang terakhir aku mengucapkan kalimat ini, dan semoga saja ke depannya aku bisa lebih konsisten lagi.
Sekarang sebelum menuliskan sesuatu tentang ulasan / review anime, aku akan disclaimer dulu kalau semua yang aku tulis berikutnya adalah sepenuhnya preferensi pribadi, bisa saja sama atau berbeda dengan kalian.
Sejarah
Anime garapan Kyoto Animation atau biasa disingkat KyoAni ini sangat sayang jika kalian lewatkan. Sebuah studio yang tentu sudah tidak bisa diragukan lagi bagaimana kualitas karyanya; sebut saja anime populer seperti Chuunibyou demo Koi ga Shitai!, Violet Evergarden dan Hyouka. Berjudul lengkap Tsurune: Kazemai Kōkō Kyūdō-bu, diangkat dari sebuah light novel karya Kotoko Ayano dan diilustrasikan oleh Chinatsu Morimoto.
Tsurune itu kalau diartikan ke bahasa Indonesia artinya bunyi senar, suara yang dihasilkan dari tali busur ketika anak panah dilepaskan dari busurnya. Mengapa kemudian kata ini yang menjadi judul animenya adalah karena dari tsurune inilah karakter utama anime ini memulai awal kecintaannya terhadap dunia panahan Jepang dan bertemu dengan orang-orang sefrekuensi.
Plot
Bercerita tentang Minato Narumiya yang semasa SMP menggeluti ekskul panahan Jepang (kyudo), namun tiba-tiba saat turnamen besar ia kehilangan kemampuan memanahnya karena trauma dan akhirnya berhenti. Ketika SMA dia masuk ke sekolah yang ekskul panahannya tidak begitu populer, tetapi justru dibujuk untuk tetap ikut panahan oleh sahabat masa SMP-nya, Seiya Takehaya membujuknya untuk kembali ikut.
Minato yang masih begitu dilema untuk kembali masuk ke ekskul panahan akhirnya bisa yakin kembali setelah bertemu dengan pelatih panahan mereka yaitu Masaki Takigawa, yang juga mengalami masalahnya sama seperti Minato, terkena masalah ‘target panik’—semacam gangguan panik saat akan melepaskan anak panah.
Jadi sepanjang cerita anime ini membahas tentang bagaimana proses perkembangan tiap anggota ekskul panahan di SMA Kazemai, dengan masalah unik anggotanya masing-masing. Anime yang mudah sekali untuk bisa dinikmati. Banyak pelajaran hidup yang dapat dipetik dari anime slow semacam ini.
Kelebihan
Dari segi visual, tentu anime ini memanjakan mata banget dengan animasinya yang ciamik dan bukan sembarangan. Penuh warna dan membuat mata rasanya kenyang banget dengan sebuah karya yang begitu indah. Desain karakternya juga begitu mudah dikenali sehingga terasa tidak asing lagi.
Ceritanya ringan meskipun penuh dengan makna dan pelajaran hidup. Dengan alur dan masalah yang tidak begitu rumit, sehingga mudah untuk dipahami. Bahkan aku yang menyaksikannya sambil melakukan kegiatan lain dan lompat-lompat, masih bisa dengan mudah mengikuti ceritanya. Seperti bisa ketebak gitu alurnya. Dan sampai ending pun begitu.
Soundtrack ending dari anime ini jadi membuatku ingat sama anime Hyouka. Mungkin karena sama-sama dibawakan oleh Choucho juga sebagai penyanyinya. Lagunya enak sekali, untuk opening-nya juga, jarang sekali aku skip.
Banyak adegan bromance di anime ini yang aku rasa akan sangat menarik untuk sebagian orang. Kisah persahabatan yang begitu kental dan solid, juga menggugah dan menginspirasi. Jadi lebih mengingat kembali tentang arti sebuah persahabatan setelah menyaksikannya.
Kekurangan
Walaupun tidak bisa protes juga karena ini adalah anime tentang olahraga panahan Jepang yang memang tipenya semacam olahraga one shot, tidak perlu dribble atau segala macam. Tapi bagaimana penutupan dari kesembuhan main karakternya yang langsung memanah sempurna itu bagiku ganjil sih.
Desain karakter juga tampak membosankan dan semua orang tampak begitu sempurna. Meskipun ada beberapa karakter yang minus secara kelakuan, tapi secara penampilan mereka semua seperti makhluk penghuni surga.
Dalam beberapa adegan di anime ini aku merasa terlalu berlebihan, entah luapan perasaan yang terlalu berlebihan atau sikap kekanakan yang tampak begitu menjijikkan. Namun untuk menggambarkan proses pendewasaan, hal ini jadi wajar sih. Karena semua orang memang alay pada masanya.
Penutup
Anime ini bisa kalian saksikan secara gratis di Bilibili (Bstation), atau bisa kunjungi link di bawah:
Statusnya untuk sejauh ini sih sudah selesai di episode ke-14. Cukup singkat jadi tidak begitu sulit untuk menyaksikannya hingga selesai. Walaupun menurutku menyaksikan anime ini sampai episode 13 saja sudah cukup sekali. Ending-nya begitu memuaskan.
Untuk kalian yang mudah bosan dan akhirnya ketiduran saat menyaksikan anime, tidak aku rekomendasikan untuk menyaksikan anime ini. Juga untuk kalian yang homophobic, aku rasa kurang cocok menyaksikan anime ini.
Tapi kalau kalian ingin bersantai setelah melakukan aktivitas yang berat seharian dan ingin bersantai menikmati sebuah anime ringan, terlebih kamu adalah seorang wanita single yang suka meng-halu dikelilingi oleh banyak cowok ganteng, maka aku sangat merekomendasikan anime ini.
Demikian ulasan ini aku tulis. Selebihnya atau sekurangnya silakan bisa kalian tuliskan di komentar. Sampai jumpa lagi di anime review berikutnya ya.
Cheerio!
0 Response to "Tsurune: Keindahan Seni Panahan Jepang - Anime Review"
Posting Komentar