Perlukah Indonesia Merdeka? | Anditeori
Londo Ireng |
Akhirnya, setelah sekian lama Indonesia bisa lolos ke kualifikasi Piala Dunia cabang Asia setelah berhasil lolos dalam penyisihan grup menyingkirkan Vietnam dan Filipina. Sungguh prestasi yang membanggakan, tapi bagiku tidak begitu. Semua orang senang, iklan TV pun mulai dihiasi dengan pemain timnas.
Aku menyoroti bukan pada bagian lolosnya
timnas sih, tapi lebih ke komposisi pemain yang sekarang ada di timnas. Bisa dilihat
bahwa susunan pemain kali ini adalah susunan yang paling banyak memuat pemain
naturalisasi. Pemain naturalisasi yang kebanyakan adalah keturunan Belanda,
negara yang dulu menjajah Indonesia selama 350 tahun. Membuat penjajahan
menjadi tidak buruk-buruk amat.
Belajar sejarah selama SD, kalau dipikir-pikir
lagi rasanya lebih banyak propaganda daripada sejarahnya. Contoh seperti materi
tentang G30S/PKI. Sekarang fakta-fakta tentang kejadian sebenarnya G30S/PKI
mulai terungkap. Aku tidak mau membahas terlalu jauh masalah itu sih, kalian
bisa cari sendiri, sudah banyak yang membahas. Tapi yang bisa aku pahami
sekarang adalah kalau semua yang berhubungan sama PKI rasanya dibahas begitu
berlebihan, khususnya oleh negara.
Sama seperti Belanda juga, dalam buku sejarah
dibuat seolah adalah orang-orang jahat yang hanya ingin menguasai Indonesia. Pada
kenyataannya tidak seburuk itu, karena Belanda, orang-orang Indonesia jadi punya
kesempatan untuk pergi ke Eropa, punya kesempatan untuk memiliki keturunan blasteran,
punya makanan yang ala-ala Eropa juga. Kita bisa lihat bagaimana ketika Belanda
menangani Jakarta, yang sekarang masih bisa kita lihat bangunan peninggalannya.
Bagaimana juga Belanda mengatur tentang pertanahan. Masuknya Belanda ke Indonesia
menurutku membawa juga banyak manfaat untuk negara ini.
Itu yang membuatku berpikir, apakah dulu Indonesia
harus merdeka dari Belanda? Ataukah dibalik kemerdekaan itu hanya ada
keserakahan dari orang pribumi yang ingin menguasai hasil bumi di Indonesia, hasil
bumi yang sebelumnya mereka tidak tahu manfaatnya kalau tidak penjajah yang
mengajari cara menggunakannya.
Jadi ingat satu fakta terungkap ketika Belanda
ingin membangun jalan di suatu daerah di Jawa kalau tidak salah. Yang selama
ini diketahui sebagai kerja rodi, ternyata hanya dari mandornya (seorang
pribumi) saja yang tidak menyampaikan upah kepada pekerja, padahal Belanda
sudah memberikan semuanya kepada mandornya. Artinya ini orang pribumi memang
sudah jelek mentalnya sejak dulu, sudah korup. Terbawa kan sampai sekarang,
bagaimana korupnya negeri ini.
Entah karena faktor pendidikan yang rendah,
atau memang gaya hidup kita yang suka mewah-mewah, benar-benar sudah merusak pola
pikir dan tatanan kehidupan. Entah butuh berapa banyak lembaga lagi yang harus
didirikan hanya untuk mengawasi sikap korup. Bahkan lembaga yang didirikan itu
pun tanpa sadar melakukan korupsi.
Berhubung aku sekarang bekerja di dunia
perhotelan, yang sering berhubungan dengan instansi pemerintahan, jadi aku melihat
betul fakta sebenarnya dari dunia yang begitu sakit ini. Bagaimana semua
instansi di pemerintahan, entah itu instansi yang berhubungan dengan hukum maupun
keagamaan, yang seharusnya kan paling mencontohkan kebenaran, nyatanya mereka
pun sama saja serakahnya.
Apa yang bisa dilakukan untuk semua ini? Sudah
begitu hancur negeri ini. Rasanya sudah pasrah dan menyerah melihat semua fakta
yang begitu menyakitkan ini. Ingin memperbaiki dimulai dari diri sendiri pun dirasa
tidak cukup, ketika korupsi yang begitu masif ini sudah menjadi budaya yang
pastinya akan terbawa terus sampai generasi berikutnya. Entah sampai kapan rantai
setan ini akan terus berlanjut.
Kembali ke masalah timnas, walaupun aku tidak begitu
mengerti tentang taktik sepakbola, tapi aku rasa kita semua setuju bagaimana membaiknya
permainan timnas sekarang. Jadi bukti kalau sebenarnya Belanda itu adalah hal
positif bagi Indonesia, tidak sepenuhnya buruk seperti fitnah orang-orang pribumi
serakah di luar sana. Aku selalu membayangkan seandainya sampai saat ini Indonesia
belum merdeka dari Belanda, mungkin sekarang aku sudah tinggal di Eropa, atau
tetap hidup di Indonesia, tapi Indonesianya sudah kaya Eropa bentuknya.
Haha
Hanya hayalan liarku beberapa hari ini.
Sekian untuk tulisan kali ini. Hanya ingin menuliskan
keresahan yang ada dalam hati. Juga sekalian mencoba mechanical keyboard baruku
yang suaranya bikin nagih banget.
Sampai jumpa di tulisan berikutnya. Cheerio!
0 Response to "Perlukah Indonesia Merdeka? | Anditeori"
Posting Komentar